KAUM Muslimin hendaknya mengetahui dengan jelas 11 hukum bacaan tajwid dalam Alquran. Tujuannya agar sesuai kaidah ketika membaca ayat-ayat suci Alquran tersebut. Kemudian ilmu tajwid juga akan menuntun setiap Muslim paham bagaimana membaca Alquran sesuai tartil, panjang pendeknya huruf yang dibaca. Selain itu, mengerti makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut.
Baca juga: Hukum-Hukum Tajwid dalam Membaca Alquran Beserta Penjelasannya
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan." (QS Surah Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, sehingga Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan orang Lain.
Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas radhiyallahu anhu bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Maka ia menjawab, bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.
Dalam ilmu tajwid ada beberapa hukum bacaan tajwid yakni hukum bacaan nun mati atau tanwin dan hukum bacaan mim mati. Hukum bacaan nun mati bertemu suatu huruf. Hukum ini dibagi dalam beberapa kategori. Apa saja? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari laman Ilmutajwid.id:
Baca juga: Viral Balita Palestina Berbagi Sarapan dengan Kucing di Masjidil Aqsa, Netizen pun Terharu
1. Idzhar Halqi
Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Idzhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).
Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (ــٌـ), kasroh tanwin (ــٍــ) dan fathah tanwin (ــًـ)/ sesudahnya bertemu dengan huruf-huruf = Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ) dan Hamzah ( ء ) , akan tetapi nun mati ( نْ ) ataupun juga tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ء ), namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.
Cara membaca Idzhar Halqi adalah wajib terang/jelas, dan tidak boleh dengan berdengung.
Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an Untuk Huruf Alif
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ = waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
Contoh di atas terdapat dalam Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3, yaitu kasroh tanwin dan ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoo siqin idzaa).