Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mualaf Ganteng Asal Korea Daud Kim Ungkap Alasan Babi Haram Dimakan

Intan Afika Nuur Aziizah , Jurnalis-Selasa, 26 Oktober 2021 |01:11 WIB
Mualaf Ganteng Asal Korea Daud Kim Ungkap Alasan Babi Haram Dimakan
Mualaf ganteng asal Korea Selatan Daud Kim mengungkap alasan Muslimin haram makan daging babi. (Foto: Instagram @jaehan9192)
A
A
A

AJARAN agama Islam melarang umatnya mengonsumsi beberapa daging hewan, salah satunya daging babi. Seorang Muslim tidak diperkenankan makan babi karena termasuk makanan haram. Namun, apa alasannya? Seorang YouTuber mualaf ganteng asal Korea Selatan, Daud Kim, mengungkap alasannya secara logis agar mudah dimengerti kaum Muslimin.

Dikutip dari akun Facebook Cordova Media, Selasa (26/10/2021), Daud Kim bersama kerabat mualafnya Ustadz Karam Kim memulai perbincangan dengan membahas budaya Korea. Kim mengatakan daging babi dan minuman keras sudah menjadi tradisi makan malam di sana. Terkait hal itu, Ustadz Karam membantahnya dan menjelaskan bahwa sebenarnya nenek moyang Korea pun beranggapan negatif tentang daging babi.

Baca juga: Demi Jadi Mualaf, Mantan VJ MTV Ini Rela Tinggalkan Kemewahan 

"Pertama saya mau bilang, jika Anda menganggap daging babi adalah makanan tradisional Korea, maka Anda keliru. Nenek moyang kita beranggapan negatif tentang daging babi. Ada pepatah Korea yang mengatakan, 'Daging babi berbahaya di musim panas.' Daging babi mudah membusuk dan parasit juga mudah tumbuh di dalamnya. Itulah mengapa dahulu mereka tidak mengonsumsinya," jelas Ustadz Karam Kim.

Hewan babi.

Ustadz Karam Kim menambahkan, daging babi tidak pernah dibahas dalam literatur klasik. Entah itu cara memasaknya ataupun mengolahnya. Hingga akhirnya, 40 hingga 50 tahun lalu daging babi makin banyak dipasok dan murah. Rumah makan di Korea pun banyak yang menjadikan daging babi sebagai menu andalan.

Baca juga: Cerita Haru Mualaf Cantik Haniah Rela Kehilangan Keluarga demi Masuk Islam 

Ustadz Karam Kim menegaskan bahwa daging babi bukan tradisi nenek moyang Korea, melainkan tren kuliner modern yang kian berkembang hingga saat ini. "Daging babi bukan warisan dari para nenek moyang kita. Ini hanyalah tren dari budaya makanan modern," terangnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement