Kemudian dalam ayat lainnya, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Al Imran: 134)
Baca juga: 8 Sunah di Hari Jumat Berkah yang Sayang jika Dilewatkan, Berpahala Sangat Besar
Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al Furqan:
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا
Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (QS Furqan: 63)
Demikian pula dalam sunah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, banyak hadis yang menganjurkan untuk memaafkan kesalahan orang lain dan menyingkirkan kedengkian dalam hati.
Baca juga: 2 Waktu Terkabulnya Doa di Hari Jumat, Kapan Saja?
Ibnu An-Najjar meriwayatkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Sambunglah silaturahmi dengan orang yang memutusnya dan berbuat baiklah kepada orang yang telah bersikap buruk kepadamu. Katakan yang benar walaupun terhadap dirimu sendiri."
Dalam hadis lain, beliau bersabda: "Tidak ada takaran yang Iebih besar pahalanya di sisi Allah dari takaran amarah yang ditahan seseorang demi menghamp ridho Allah." (HR Ibnu Majah)