Tedros menjelaskan kasus kematian akibat TB disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu merebaknya pandemi covid-19 dan berkurangnya bantuan komunitas internasional terhadap sektor layanan kesehatan di negara-negara konflik.
"Covid-19 dan konflik di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah telah mengganggu layanan perawatan tuberkulosis. Membebani mereka yang telah terdampak. Bantuan untuk layanan tuberkulosis juga turun setengahnya dari target 2022. Kita perlu bantuan lebih banyak," ujar Tedros.
Baca juga: Membangun Akses Air Bersih di Pesisir Manggarai Timur
Baca juga: Perjuangan Ustadz Anang Melawan Penyakit Gagal Ginjal
(Hantoro)