TATA cara sholat jenazah laki-laki berbeda dengan perempuan. Posisi berdiri imam sejajar dengan kepala jenazah laki-laki. Jika jenazahnya perempuan, imam berdiri di bagian tengahnya. Makmum berdiri di belakang imam.
Tata cara sholat jenazah laki-laki dan perempuan itu sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abu Ghalib:
ูุงู ุงูุนูุงุกู ุจู ุฒูุงุฏ: ูุง ุฃุจุง ุญู ุฒุฉูุ ููุฐุง ูุงูู ููุนููู ุฑุณููู ุงูููู ุตูููู ุงููู ุนููู ูุณูููู ุ ููุตูููู ุนูู ุงูุฌููุงุฒุฉ ูุตูุงุชููุ ูููุจููุฑ ุนูููุง ุฃุฑุจุนูุงุ ููููู ู ุนูุฏ ุฑุฃุณ ุงูุฑููุฌููู ูุนุฌูุฒุฉู ุงูู ุฑุฃุฉุ ูุงู: ูุนู
"Al โAla bin Ziyad mengatakan: wahai Abu Hamzah (Anas bin Malik), apakah praktik Rasulullah Shallallahuโalaihi wassallam dalam sholat jenazah seperti yang engkau lakukan? Bertakbir tiga kali, berdiri di bagian kepala lelaki dan di bagian tengah wanita? Anas bin Malik menjawab: Iya." (HR Abu Dawud Nomor 3194, At Tirmidzi Nomor 1034, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Baca juga: 10 Ayat Terakhir Surat Ali Imran yang Selalu Dibaca Rasulullahย
Tata Cara Sholat Jenazah
Pertama, niat sholat jenazah. Niat adalah amalan hati tidak perlu dilafalkan.
Kedua, takbir yang pertama. Lalu membaca taโawwudz kemudian Surah Al Fatihah. Berdasarkan keumuman hadis:
ูุง ุตูุงุฉู ููู ูู ูู ููุฑุฃู ุจูุงุชุญุฉู ุงููุชุงุจู
"Tidak ada sholat yang tidak membaca Al Fatihah." (HR Bukhari Nomor 756, Muslim 394)
Kemudian riwayat dari Thalhah bin Abdillah bin Auf, ia berkata:
ุตููุชู ุฎููู ุงุจูู ุนุจููุงุณู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููู ุง ุนูู ุฌููุงุฒุฉุ ููุฑูุฃู ุจูุงุชุญุฉู ุงููุชุงุจูุ ูุงู: ููููุนููู ูุง ุฃููููุง ุณููููุฉู
"Aku sholat bermakmum kepada Ibnu Abbas radhiallahuโanhu dalam sholat jenazah. Beliau membaca Al Fatihah. Beliau lalu berkata: 'Agar mereka tahu bahwa ini adalah sunah (Nabi)'." (HR Bukhari Nomor 1335)
Tidak perlu membaca doa istiftah/iftitah sebelum Surah Al Fatihah.
Baca juga: Kisah Bule Inggris Jadi Mualaf Gara-Gara Pergi ke Toko Ponsel, Temukan Kebenaran Islamย
Ketiga, takbir yang kedua. Kemudian membaca salawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu โalaihi wassallam. Berdasarkan hadis dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahuโanhu:
ุฃููู ุงูุณูููููุฉู ูู ุงูุตูููุงุฉู ุนูู ุงูุฌููุงุฒุฉ ุฃู ูููุจููุฑู ุงูุฅู ุงู ูุ ุซู ููุฑุฃู ุจูุงุชุญุฉู ุงููุชุงุจู- ุจุนุฏู ุงูุชูุจูุฑุฉ ุงูุฃููู- ุณูุฑููุง ูู ูููุณููุ ุซู ููุตููููู ุนูู ุงููุจููู ุตูููู ุงููู ุนููู ูุณูููู ุ ูููุฎููุตู ุงูุฏููุนุงุกู ููู ูููุช ูู ุงูุชูุจูุฑุงุชูุ ูุง ููุฑุฃู ูู ุดูุกู ู ูููููุ ุซู ููุณูููู
"Bahwa sunnah dalam shalat jenazah adalah imam bertakbir kemudian membaca Al Fatihah (setelah takbir pertama) secara sirr (lirih), kemudian bersalawat kepada Nabi Shallallahuโalaihi wassallam, kemudian berdoa untuk mayit setelah beberapa takbir. Kemudian setelah itu tidak membaca apa-apa lagi setelah itu. Kemudian salam." (HR Asy Syafiโi dalam Musnad-nya Nomor 588, Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra Nomor 7209, dishahihkan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz nomor 155)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran