3. Bertemunya Nabi Musa dengan Allah Ta'ala
Hal penting lain yang membuat bulan Dzulqa'dah istimewa ialah bahwa masa 30 malam yang dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala kepada Nabi Musa Alaihissallam untuk bertemu dengan-Nya terjadi pada bulan Dzulqa'dah, sedangkan sepuluh malam sisanya terjadi pada bulan Dzulhijjah.
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surat Al A'raf Ayat 142. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ
"Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu 30 malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan 10 (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya 40 malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: 'Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan'."
4. Amalan dilipatgandakan
Imam At-Thabari menyebutkan dalam tafsirnya bahwa bulan Dzulqa'dah adalah bulan haram, yaitu bulan yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Di dalamnya terdapat amalan-amalan baik yang akan dilipatgandakan pahalanya. Sedangkan amalan-amalan buruk juga akan dilipatgandakan dosanya.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)