8. Pahala mujahidin
Siapa saja yang beramal pada hari-hari itu pahalanya sama seperti pahala mujahidin. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنيِ أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
"Tiada hari yang lebih dicintai Allah Ta’ala untuk berbuat suatu amalan yang baik daripada hari-hari ini yaitu sepuluh hari Dzulhijjah, para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, tidak pula dengan jihad fii sabilillah?' Rasulullah menjawab, 'Tidak, tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali jika ia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tak kembali lagi'." (HR Bukhari)
9. Waktu bertobat
Layaknya bulan Ramadhan, 10 hari awal Dzulhijjah ini menjadi kesempatan besar bagi umat manusia untuk bertobat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Bertobat pada awal bulan tersebut merupakan momen yang tepat untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah Ta’ala.
Memperbanyak amal dan menyempurnakan amalan yang luput di bulan Ramadhan. Kadar cinta yang Allah Subhanahu wa ta'ala berikan kepada hamba-Nya bisa terlihat dari seberapa besar peluang amal dibukakan baginya.
10. Diagungkan seperti Ramadhan
Para salaf mengagungkan hari-hari ini sebagaimana mengagungkan bulan Ramadhan. Abu Utsman al-Hindi berkata, "Bahwa para salaf mengagungkan 10 hari itu ada tiga, yaitu 10 hari akhir bulan Ramadhan, 10 hari awal bulan Dzulhijjah, dan 10 hari awal bulan Muharram." (Ibnu Rajab, Lathaif Al-Ma’arif, halaman 35)
Dalam sebuah riwayat yang dituliskan oleh Al-Baihaqi menyebutkan bahwa Anas bin Malik berkata, "Sehari di awal bulan Dzulhijjah menyamai 1.000 hari, dan hari Arafah itu menyamai 10.000 hari."
Demikian 10 rahasia mengapa Dzulhijjah dinyatakan sebagai bulan mulia atau suci. Semoga sangat jelas dan bermanfaat. Wallahu a'lam bisshawab.
(han)
(Hantoro)