Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Anak Nasional 2022, Ketahui 5 Cara Mendidik Anak secara Islami

Wilda Fajriah , Jurnalis-Jum'at, 22 Juli 2022 |08:54 WIB
Hari Anak Nasional 2022, Ketahui 5 Cara Mendidik Anak secara Islami
Ilustrasi cara mendidik anak secara Islami. (Foto: Rawpixel/Freepik)
A
A
A

2. Pendidikan bersikap apatis

Pendidikan berikutnya dapat dilakukan dengan bersikap apatis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apatis adalah bersikap acuh tidak acuh, tidak peduli, dan masa bodoh. Pendidikan seperti ini lebih dikhususkan kepada anak yang berada pada fase awal usia sekolah dasar.

Karena pada usia ini, anak belajar untuk menemukan identitas dirinya. Orang dan benda di sekelilingnya tentu ikut membangun karakter pada dirinya. Semangat untuk mencontoh dan meniru gerak-gerik, gaya bahasa maupun bahasa tubuh orang lain terkadang menjadi hal yang sering dilakukan untuk menemukan dan mengenal siapa dirinya.

Dalam proses identifikasi inilah, seorang anak perlu mendapatkan bimbingan tentang apa yang diperbuat dan apa yang dia katakan. Jika dalam perkembangannya, anak terlihat menyimpang maka sebagai pendidik dan orangtua sewajarnya untuk menegur. Jika teguran yang diberikan tidak diindahkan dan anak mengulangi kembali perbuatannya maka sewajarnya diberlakukan sikap apatis pada anak tersebut.

Dalam sebuah riwayat dikatakan: Kerabat Ibnu Mughaffal yang belum baligh bermain lempar batu. Kemudian ia melarang dan berkata, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah melarang bermain lempar batu dan Beliau bersabda, 'Sesungguhnya lempar batu tidak akan dapat memburu buruan....' Kemudian anak itu kembali bermain. Maka ia berkata, 'Aku memberitahumu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah melarangnya, namun engkau terus bermain lempar batu? Maka aku tidak akan mengajakmu berbicara selamanya'."

3. Pendidikan fisik tanpa melukai

Selanjutnya pendidikan dalam bentuk pemukulan dengan tanpa melukai. Pemukulan pun dilakukan bukan pada area anggota tubuh yang dapat merusak fungsi tubuh dan sistem saraf. Pendidikan dengan pemukulan ini diperkenankan jika cara-cara sebelumnya tidak menimbulkan efek jera bagi si anak.

Namun perlu diingat bahwa pendidikan seperti ini hanya boleh dilakukan bagi anak yang akan memasuki usia akil balig, di mana dia sudah mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Adapun ranah pendidikan yang ditekankan di sini adalah yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban dirinya sebagai seorang muslim dan kewajiban dirinya sebagai seorang individu.

Abu Dawud dan Hakim meriwayatkan dari Amr bin Syua’aib dai bapaknya dari kakeknya bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah bersabda:

"Perintahkan anak-anakmu untuk melaksanakan sholat apabila mereka telah berusia tujuh tahun, dan apabila mereka telah berusia 10 tahun, maka pukulnya mereka (apabila tetap tidak mau melaksanakan sholat) dan pisahkan tempat tidur mereka."

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement