4. Pendidikan melalui pemboikotan
Lalu bagaimana dengan anak yang sudah diperingatkan untuk melaksanakan kewajibannya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sementara ia masih enggan mengerjakannya? Maka cara mendidiknya yaitu dengan pemboikotan. Tahapan pendidikan pemboikotan dilakukan apabila anak bersikap menyimpang, tapi masih berada dalam iman dan Islam.
"Al Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah melarang kaum muslimin untuk berbicara dengan orang-orang yang tidak ikut Perang Tabuk selama 50 hari/malam. Sampai akhirnya Allah menurunkan wahyu (Alquran) tentang penerimaan tobat mereka."
5. Pendidikan melalui pengasingan
Lalu bagaimana dengan sikap anak yang secara terang-terangan menentang guru dan orangtuanya, bahkan ia sampai murtad atau keluar dari agama Islam? Maka mengasingkan atau mengusirnya adalah termasuk salah satu tuntunan iman yang paling utama.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Al Mujadalah Ayat 22:
"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu adalah bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, ataupun keluarga mereka."
Berdasarkan dalil tersebut jelas bahwa jika didapati seorang anak yang menentang Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam maka dapat dibenarkan jika orangtua mengasingkan atau mengusir anaknya yang menentang tersebut dari rumahnya.
Jika seorang anak telah menentang Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam maka tidak ada satu pun yang dapat menyelamatkannya, tidak pula dengan guru dan orangtuanya.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)