Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Macam Puasa Sunnah Lengkap Cara Melaksanakan hingga Keutamaannya

Nurul Amanah , Jurnalis-Kamis, 24 November 2022 |16:24 WIB
7 Macam Puasa Sunnah Lengkap Cara Melaksanakan hingga Keutamaannya
Ilustrasi buka puasa sunnah. (Foto: Reuters)
A
A
A

4. Puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan secara berurutan atau juga bisa secara terpisah selama enam hari di bulan Syawal.

Akan lebih baik dilakukan secara berurutan sesuai dengan fatwa Ibnu Utsaimin dalam kitab "Ad-Da'wah", 1:52-53. Ia menyatakan, "Mengerjakan berurutan lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa menyebabkan tidak jadi beramal."

5. Puasa Sya'ban 

Puasa Sya'ban dilakukan satu atau dua hari sebelum Sya'ban. Namun, jika hari itu bertepatan dengan hari Senin atau Kamis.

Tidak diperkenankan puasa di hari-hari terakhir Sya'ban ini untuk menjaga agar tidak mendahului puasa Ramadhan.

Manfaat puasa Sya'ban adalah diharamkan tubuhnya dari api neraka, mendapat pahala 70 nabi dan layaknya beribadah 70 tahun, diampuni dosa-dosanya.

6. Puasa Tasu’a 

Puasa Tasu'a dikerjakan pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharram. Kenapa harus begitu? Karena di hari yang sama yaitu tanggal 10 Muharram orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.

Jadi melakukan puasa ditanggal 9 Muharram untuk mengiringi puasa keesokan harinya akan dapat membedakan dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sedang melaksanakan puasa Asyura, dan beliau memerintahkan para sahabat untuk melakukan puasa di hari itu juga, ada beberapa sahabat yang berkata yang artinya:

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani." Lalu Rasulullah menjawab, "Jika datang tahun depan, insya Allah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram)."

Ibnu Abbas melanjutkan, "Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat." (HR Muslim nomor 1916)

7. Puasa Asyura 

Puasa Asyura dilaksanakan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a. Imam As-Syafii dan pengikut madzhabnya, Imam Ahmad, Ishaq bin Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan bahwa dianjurkan menjalankan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram secara berurutan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Seutama-utama puasa setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu ialah sholat malam." (HR Muslim nomor 1163)

Dari Abu Qatadah Al Anshari radhiallahu Anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab: Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu." (HR Muslim nomor 1162)

Kesimpulannya, puasa yang dilakukan di tanggal 10 Muharram adalah puasa sunnah yang terbaik dan terutama setelah menjalankan puasa Ramadhan, dan keutamaannya adalah Allah Subhanahu wa ta'ala akan mengampuni semua dosa setahun yang lalu.

Hal yang dimaksud dengan semua dosa di sini adalah dosa-dosa yang kecil, sedangkan dosa-dosa besar tidak akan diampuni oleh Allah Ta'ala kecuali dengan tobat dan rahmat dari Allah.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement