"Sebelum hamba menjawabnya, bolehkah hamba bertanya kepada tuan hakim?" ucap Abu Nawas.
"Silakan Abu Nawas," jawab hakim.
"Berapa lama Anda menempati rumah Anda?" tanya Abu Nawas.
"Kira-kira sejak beberapa tahun yang lalu. Memangnya kenapa Abu Nawas?" tanya balik tuan hakim keheranan.
"Tidak, hamba cuma mau bertanya berapa jumlah genting yang ada di rumah Anda?" tanya Abu Nawas lagi.
Hakim tersebut langsung gelagapan dengan pertanyaan Abu Nawas. Ia tidak bisa menjawabnya, lalu sang hakim mengumumkan keputusan persidangan kali ini.
"Kebenaran ada di pihak Abu Nawas, dan kau tuan tanah karena telah berbohong maka akan dihukum penjara," ujar sang hakim lalu mengetok palu dan persidangan selesai.
Bisa ditebak wajah pucat tuan tanah itu saat dirinya diseret ke penjara. Hakim yang terkenal adil dan bijaksana ini mengakui terkadang kecerdasan dan kegeniusan bisa patah oleh argumen.
"Saya belum pernah kalah, kecuali dengan kau Abu Nawas," ujar sang hakim mengakui kehebatan Abu Nawas.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)