Setelah berdoa, ternyata langsung dikabulkan. Beberapa beberapa bulan kemudian Dodi ditunjuk menjadi ketua kegiatan keagamaan non-Muslim di kampus.
"Saya sebenarnya bingung, karena ketua itu kan bertanggung jawab atas kegiatan keagamaan di kampus. Lho ini saya disuruh ditugasi untuk memberikan kenang-kenangan atau saya dikasih tanggung jawab yang lebih besar. Saya jadi bingung, galau lagi di situ," ucapnya.
Makin hari Dodi ada niatan belajar tentang Islam. Ia juga melaksanakan sholat secara berdiam-diam yang dibantu oleh sahabatnya bernama Indra.
"Sebelumnya tanya: 'Bisa ajarin sholat gak?' Itu buat kaget, karena kalau ada orang menanyakan tolong ajarin gue sholat itu sesuatu amazing. Itu belum pernah terjadi gitu. Kayak ini serius atau emang cuma mau saat itu incar cewek gitu," ucap Indra dengan meledek.
Dodi juga ikut Sholat Jumat di dekat rumahnya. Sudah mulai pendekatan dengan Islam, tapi belum bersyahadat.
Namun Dodi ternyata tidak hanya menjadi ketua kegiatan keagamaan, ia juga ditunjuk menjadi MC hari raya agamanya dulu. Sebelum mulai sebagai MC, Dodi melakukan sholat hajat.
"Di tahun saya menjadi MC ini, saya hari raya itu enggak di malamnya, tapi saya milih pagi hari, sesi terakhir di pagi hari raya."
"Kenapa saya pilih terakhir? Di situ saya bulatkan tekad bahwa saya benar-benar ingin memeluk Islam. Alasannya dari sebanyak tadi yang mulai dari yang namanya alasan-alasannya yang dalam pikiran saya secara logis," ucap Dodi.