Jubah bisht sendiri adalah busana tradisional khas pria Arab berupa jubah panjang yang dikenakan sebagai lapisan kedua setelah mengenakan thobes atau busana gamis sebagai outfit pertama. Bisht biasanya terbuat dari material bahan wool dengan variasi warna-warna dasar seperti putih, beige, krem, coklat, abu-abu, dan hitam.
Disebutkan bahwa jubah bisht hanya dikenakan para pria Arab untuk kesempatan spesial, misalnya perayaan pernikahan, festival, pesta kelulusan, hari raya Idul Fitri, hingga acara spesial lainnya.
Jubah spektakuler ini menjadi pilihan busana formal para politikus, tokoh-tokoh terpandang, dan pria-pria dengan kasta sosial yang tinggi di Arab. Maka itu, bisht atau jubah tradisional ini menjadi penanda status dari pemakainya.
Dalam proses pembuatannya, ada tiga tipe embroidery yang diaplikasikan, yaitu jahitan benang emas, jahitan benang silver, dan jahitan sutra.
Jubah hitam dengan jahitan emas disebutkan menjadi bisht yang paling populer, setelahnya baru jubah dengan jahitan krem dan putih.
Kalangan pria Arab yang lebih muda lebih suka mengenakan bisht berwarna biru, abu-abu, dan maroon. Sedangkan generasi yang lebih tua dan berumur lebih favorit memakai bisht hitam, coklat, dan krem.