Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Ibu, Ini 5 Hadits Berbakti kepada Ibu Beserta Keutamaannya yang Luar Biasa Besar

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 22 Desember 2022 |09:08 WIB
Hari Ibu, Ini 5 Hadits Berbakti kepada Ibu Beserta Keutamaannya yang Luar Biasa Besar
Ilustrasi hadits keutamaan berbakti kepada ibu. (Foto: Istimewa/YouTube Ayatuna Ambassador)
A
A
A

HARI Ibu diperingati semua orang di Tanah Air setiap tanggal 22 Desember. Agama Islam sendiri menjelaskan bahwa kedudukan ibu sangat mulia. Maka itu, setiap Muslim diajarkan untuk selalu berbakti kepada ibu.

Jasa ibu begitu besar, mulai saat mengandung, dia mesti menanggung berbagai macam penderitaan. Tatkala ia melahirkan juga demikian.

BACA JUGA:Hari Ibu, Kisah Rasulullah 3 Kali Mendahulukan Ibu Sebelum Ayah 

Begitu pula saat menyusui yang sebenarnya waktu istirahat baginya, namun rela lembur di saat si bayi kecil kehausan dan membutuhkan air susunya. Oleh karena itu, jasanya sangat sulit sekali dibalas, walaupun dengan memikulnya untuk berhaji dan memutari Kakbah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (QS Al Isra' Ayat 23)

Terdapat juga sejumlah hadits berbakti kepada ibu beserta keutamaannya, berikut ini beberapa di antaranya, sebagaimana dijelaskan Ustadz Yulian Purnama S.Kom dalam Muslim.or.id:

BACA JUGA:Sejarah Hari Ibu yang Diperingati Setiap 22 Desember di Indonesia 

Hadits 1

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

Artinya: "Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya." (HR Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad, sanadnya hasan)

Hadits 2

Dari Miqdam bin Ma’di Yakrib radhiallahu’ahu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

نَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ

Artinya: "Sesungguhnya Allah berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat." (HR Ibnu Majah, shahih dengan syawahid-nya) 

Hadits 3

Dari Atha bin Yassar, ia berkata:

عن ابنِ عبَّاسٍ أنَّهُ أتاهُ رجلٌ ، فقالَ : إنِّي خَطبتُ امرأةً فأبَت أن تنكِحَني ، وخطبَها غَيري فأحبَّت أن تنكِحَهُ ، فَغِرْتُ علَيها فقتَلتُها ، فَهَل لي مِن تَوبةٍ ؟ قالَ : أُمُّكَ حَيَّةٌ ؟ قالَ : لا ، قالَ : تُب إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ ، وتقَرَّب إليهِ ما استَطعتَ ، فذَهَبتُ فسألتُ ابنَ عبَّاسٍ : لمَ سألتَهُ عن حياةِ أُمِّهِ ؟ فقالَ : إنِّي لا أعلَمُ عملًا أقرَبَ إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ مِن برِّ الوالِدةِ

Artinya: "Dari Ibnu ‘Abbas, ada seorang lelaki datang kepadanya, lalu berkata kepada Ibnu Abbas: Aku pernah ingin melamar seorang wanita, namun ia enggan menikah denganku. Lalu ada orang lain yang melamarnya, lalu si wanita tersebut mau menikah dengannya. Aku pun cemburu dan membunuh sang wanita tersebut. Apakah aku masih bisa bertobat? Ibnu Abbas menjawab: Apakah ibumu masih hidup? Lelaki tadi menjawab: Tidak, sudah meninggal. Lalu Ibnu Abbas mengatakan: Kalau begitu bertobatlah kepada Allah dan dekatkanlah diri kepada-Nya sedekat-dekatnya. Lalu lelaki itu pergi. Aku (Atha') bertanya kepada Ibnu Abbas: Kenapa kamu bertanya kepadanya tentang ibunya masih hidup atau tidak? Ibnu Abbas menjawab: Aku tidak tahu amalan yang paling bisa mendekatkan diri kepada Allah selain birrul walidain." (HR Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya shahih)

Hadits 4

Mengenai kisah Uwais Al Qarni yang sampai-sampai sahabat Nabi sekelas Umar bin Khathab radhiallahu’anhu dan yang lainnya dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menemui Uwais. Hal ini disebabkan begitu hebatnya birrul walidain Uwais terhadap ibunya. Nabi bersabda:

إن خيرَ التابعين رجلٌ يقالُ له أويسٌ . وله والدةٌ . وكان به بياضٌ . فمروه فليستغفرْ لكم

Artinya: "Sesungguhnya tabi'in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian." (HR Muslim) 

Hadits 5

Hadits panjang yang dikeluarkan Imam Muslim dalam Shahih-nya mengenai kisah Juraij. Intinya ketika Juraij dipanggil oleh ibunya sedangkan ia sedang sholat, Juraij lebih mementingkan sholatnya dan tidak memenuhi panggilan ibu. Akhirnya ibunya mendoakan keburukan kepadanya dan terkabul.

Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah Muslim mengatakan, "Para ulama mengatakan: Ini dalil bahwa yang benar adalah memenuhi panggilan ibu, karena Juraij sedang melakukan sholat sunnah. Terus melanjutkan sholat hukumnya sunnah, tidak wajib. Sedangkan menjawab panggilan ibu dan berbuat baik kepadanya itu wajib, dan mendurhakainya itu haram."

Kesimpulannya, dari dalil-dalil ini, para ulama mengatakan:

الأم أحق الناس بحسن الصحبة

"Ibu adalah orang yang paling layak untuk mendapatkan perlakuan yang paling baik."

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement