APA perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam? Berikut ini penjelasan lengkapnya. Diketahui bahwa kaum Muslimin Nabi dan Rasul adalah orang-orang yang memiliki keistimewaan karena diberi wahyu oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sejumlah Nabi disebut juga sebagai Rasul. Tapi, banyak pula yang hanya bergelar Nabi. Ya, Nabi dan Rasul memiliki perbedaan. Mengenai perbedaan ini, ada sejumlah pendapat dari para ulama.
BACA JUGA:5 Keistimewaan Nabi Adam, Malaikat sampai Tunduk kepadanyaย ย
Pendapat Ibnu Abil 'Iz Al-Hanafi
Dikutip dari Muslim.or.id, seseorang dikatakan sebagai Rasul apabila mendapat wahyu dan diperintahkan menyampaikannya kepada umat. Namun jika mendapat wahyu saja, maka dia disebut Nabi.
Ibnu Abil 'Iz Al-Hanafi mengatakan, "Para ulama menyebutkan perbedaan-perbedaan antara Nabi dan Rasul. Pendapat yang paling bagus adalah bahwa siapa saja yang mendapatkan berita dari langit (wahyu), jika diperintahkan untuk disampaikan kepada orang lain, maka dia adalah Nabi sekaligus Rasul. Akan tetapi, jika tidak diperintahkan untuk disampaikan kepada orang lain, maka dia Nabi, namun bukan Rasul."
BACA JUGA:Kisah Nabi Muhammad Mengibaratkan Guru sebagai Bintang di Langit Bumiย
Pendapat Berdasarkan Tafsir Al-Qurthubi
Pendapat yang satu ini lebih menekankan pada cara seseorang mendapatkan wahyu. Apabila diberi wahyu dalam kondisi sadar dan melalui Malaikat Jibril, maka dia adalah Rasul. Sementara jika diberi wahyu oleh Allah Subhanahu wa ta'ala lewat mimpi, dia merupakan Nabi.ย
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News