7. مْ بِ:
Khfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
8. بِهَا:
Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Membacanya panjang 2 harakat.
9. عَلَيْ:
Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
10. اِنَّ:
Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
11. صَلٰو:
Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. سَكَنٌ لَّ:
Idgham bilaghunnah karena huruf nun berharakat dhamah tanwin bertemu huruf lam bertanda tasydid. Dibaca tanpa dengung, bunyi tanwin hilang.
13. اللّٰهُ:
Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Dibaca tebal.
14. سَمِيْ:
Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.
15. عٌ عَ:
Idzhar sebab huruf 'ain berharakat dhamah tanwin bertemu huruf 'ain. Cara membacanya jelas tidak berdengung sama sekali.
16. لِيْمٌ:
Mad arid lissukun sebab huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Dibacanya dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Demikian penjelasan mengenai hukum tajwid Surat At-Taubah Ayat 103. Semoga jelas dan memberi manfaat. Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)