Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ciri-Ciri dan Doa Malam Lailatul Qadar

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 31 Maret 2023 |16:20 WIB
Ciri-Ciri dan Doa Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi ciri-ciri dan doa malam Lailatul Qadar. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

CIRI-ciri dan doa malam Lailatul Qadar. Pengertian Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Jika dikonversikan ke dalam hitungan tahun, maka itu berarti sekira 83 tahun.

Terkait malam Lailatul Qadar, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ , تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadar (97): 3–5)

Info grafis malam Lailatul Qadar. (Foto: Okezone)

Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar

Dilansir laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan ada tanda-tanda khusus datangnya malam Lailatul Qadar. Berikut ini penjelasannya:

1. Udara dan angin sekitar terasa tenang

Sebagaimana penjelasan dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR Ath-Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18/361. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Lihat Shahihul Jaami’ nomor 5475)

2. Dirasakan ketenangan beribadah

Malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

3. Dapat dilihat dalam mimpi

Manusia dapat melihat malam lailatul qadar ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat. 

4. Matahari terbit dengan cerah

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata:

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR Muslim nomor 762. Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/149–150)

5. Terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari Nomor 2020 dan Muslim 1169)

6. Terjadi pada malam ganjil

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR Bukhari nomor 2017) 

Doa Malam Lailatul Qadar

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, 'Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja aku tahu bahwa suatu malam adalah malam lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?' Jawab Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ’ANNII (Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf —menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku)."

(HR Tirmidzi nomor 3513 dan Ibnu Majah: 3850. Abu 'Isa At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini sahih)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement