Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tafsir Surat An-Nur Ayat 56: Dirikanlah Sholat, Tunaikan Zakat, Taat kepada Rasulullah

Hantoro , Jurnalis-Senin, 10 April 2023 |13:10 WIB
Tafsir Surat An-Nur Ayat 56: Dirikanlah Sholat, Tunaikan Zakat, Taat kepada Rasulullah
Ilustrasi tafsir Surat An-Nur Ayat 56. (Foto: Pexels)
A
A
A

TAFSIR Surat An-Nur Ayat 56 akan dibahas dalam artikel kali ini. Berisi perintah untuk mendirikan sholat , menunaikan zakat, hingga selalu taat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Surat An-Nur sendiri berada di urutan ke-24 dalam kitab suci Alquran. Surat ini memiliki arti Cahaya dan terdiri dari 64 ayat. Kemudian termasuk golongan surat Madaniyyah atau turun di Kota Madinah.

Info grafis syarat wajib zakat fitrah. (Foto: Okezone)

Berikut isi lengkap Surat An-Nur Ayat 56, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone:

وَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَ اٰ تُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيۡـعُوا الرَّسُوۡلَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ

Arab latin: Wa aqeemus Salaata wa aatuz Zakaata wa atee'ur Rasoola la'allakum turhamoon.

Artinya: "Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Muhammad) agar kamu diberi rahmat." (QS An-Nur (24): 56) 

Tafsir Surat An-Nur Ayat 56

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala mengiringi janji akan mencapai kemenangan itu dengan perintah mendirikan sholat, menunaikan zakat, serta menaati Allah dan Rasul-Nya. Itulah syarat pertama untuk mencapai kemenangan dan memeliharanya.

Kadang-kadang mencapai sesuatu tidaklah begitu berat, tetapi memelihara kelestarian apa yang telah dicapai itu lebih berat daripada mencapainya.

Oleh karena itu, kaum Muslimin harus memperkuat diri dan memupuk pertahanan dengan tiga macam senjata yang sangat ampuh. 

Pertama, menguatkan batin dengan selalu berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kedua, zakat yang membersihkan diri dari sifat bakhil dan kikir, sehingga apabila tiba waktu untuk seseorang tidak segan mengorbankan harta, tenaga bahkan jiwanya.

Ketiga, taat dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang segala tindak-tanduknya disesuaikan dengan ajaran-Nya dan bila terdapat perbedaan pendapat hendaklah dikembalikan kepada hukum Allah dan Rasul-Nya.

Itulah yang menjadi pedoman dalam segala gerak dan langkah. Dengan memenuhi ketiga syarat tersebut makan akan dapat dibina kekuatan umat serta ketahanannya terhadap segala bahaya yang mengancam dan kejayaan yang telah dicapai dapat dipertahankan dan dipelihara.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement