Duta merupakan putra dari Hakam S Mojo, dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dari nama belakangnya, tentu bisa menebak bahwa ayah dan anak ini masih sedarah dengan Kiai Mojo.
Kiai Mojo adalah ulama sekaligus orang kepercayaan Pangeran Diponegoro. Tidak sekadar dekat, keduanya ternyata masih memiliki hubungan darah. Ibunda Kiai Mojo yakni Raden Ajeng Mursilah merupakan sepupu Pangeran Diponegoro.
Pada tahun 1825, ketika Perang Jawa berkecamuk, Kiai Mojo didapuk Pangeran Diponegoro sebagai panglima perang melawan Belanda.
Dia dan 62 pengikutnya yang keseluruhan laki-laki kemudian ditangkap Belanda pada 12 November 1828.