Ia menerangkan bahwa dengan melaksanakan puasa Arafah, dosa-dosa kecil akan dihapus. Sementara dosa-dosa besar seperti syirik harus melalui prosesi khusus terlebih dahulu melalui rangkaian pertobatan.
Dirinya mengungkapkan pertobatan akan diterima bila terdapat penyesalan, komitmen, meminta ampun, dan menambal keburukan dengan amal salih.
"Ketika melaksanakan puasa Arafah dengan penuh keimanan, ketulusan, dan mengharap ridho Allah, maka ini bisa menjadi penghapus dosa yang kita lakukan setahun sebelum dan sesudahnya."
"Di masa pandemi atau bukan, kita bisa melaksanakan puasa Arafah, terkecuali yang sakit," tukas dosen Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ini.
Wallahu a'lam.
(Hantoro)