Setelah sering berbincang dan bercerita dengan pelanggan itu, tiba-tiba dari mulut Ishak mengatakan ingin masuk Islam. Padahal, pelanggan tersebut tidak pernah mengajaknya bersyahadat dan menjadi Muslim.
"Enggak tahu ada pikiran apa. Terus baku ngomong mau masuk Islam. Kayak ngomong sendiri," ujar Ishak.
Kemudian dia meminta bantuan temannya yang Muslim untuk mencarikan tempat resmi dibimbing bersyahadat. Maka, Ishak pun resmi masuk Islam, tanpa diketahui keluarganya.
"Lega saja. Selama ini ada yang ditahan-tahan," terangnya.
Ketika pulang kampung dengan keadaan sudah menjadi orang Islam, Ishak tidak menyangka kalau keluarganya menghormati keputusannya menjadi mualaf.
Namun lain halnya dengan sang ayah yang mempunyai sifat keras. Ishak belum menyiapkan diri untuk memberitahukan bahwa dirinya sekarang adalah seorang Muslim.
Tapi Ishak tidak gentar. Ia mendapat banyak dukungan dari teman-temannya yang Muslim. Dia ditemani belajar oleh orang-orang di lingkungannya agar mengenal Islam lebih jauh lagi.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)