Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Survei Kemenag: 61,51% Masyarakat Indonesia Mengenali Huruf dan Harakat Alquran

Muhammad Maulana Riziq , Jurnalis-Kamis, 12 Oktober 2023 |15:26 WIB
Survei Kemenag: 61,51% Masyarakat Indonesia Mengenali Huruf dan Harakat Alquran
Ilustrasi hasil survei Kemenag tentang Potensi Literasi Alquran Masyarakat Indonesia. (Foto: Freepik)
A
A
A

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) memaparkan hasil survei Potensi Literasi Alquran Masyarakat Indonesia. Survei dilakukan pada 1–30 Juli 2023.

"Hasil survei ini menjadi informasi menarik sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan di tahap-tahap berikutnya," ucap Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Zayadi usai merilis hasil survei, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu 11 Oktober 2023.

Kemenag paparkan hasil Survei Potensi Literasi Alquran Masyarakat Indonesia. (Foto: Muhammad Maulana Riziq/Okezone)

Ia mengatakan, penarikan sampel diawali dengan memilih secara acak 2 kota dan 3 kabupaten di masing-masing provinsi. Selanjutnya di tiap kabupaten/kota dipilih secara acak 10 desa/kelurahan. Lalu di tiap desa/kelurahan dipilih kepala keluarga (KK). Terkait jumlah responden pria dan wanita ditetapkan seimbang.

Dia melanjutkan, berdasarkan hasil perhitungan secara deskriptif terhadap hasil evaluasi survei Potensi Literasi Alquran Masyarakat Indonesia pada 10.347 responden, diperoleh hasil Indeks Literasi Alquran 2023 signifikan di angka 66,038; kategori tinggi (>60,00).

Survei juga menunjukkan responden mengenali huruf dan harakat Alquran (61,51 persen); mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92 persen); mampu membaca ayat dengan lancar (48,96 persen); dan membaca Alquran dengan lancar sesuai tajwid (44,57 persen). Sementara responden yang belum memiliki literasi baca Alquran sebesar 38,49 persen.

Adapun untuk menulis Alquran, responden juga mencapai kategori tinggi (>60,00), dalam hal menulis huruf Alquran (55,75 persen), sementara menulis kata dan kalimat Alquran (55,40 persen). 

Masih terdapat 44,25 persen masyarakat Muslim di Indonesia yang belum memiliki literasi Alquran dengan baik pada kompetensi tulis.

Meski menunjukan tren positif, Zayadi tetap merekomendasi sejumlah hal sebagai bentuk perbaikan, yaitu perlu peningkatan literasi Alquran dengan meningkatkan indikator-indikator yang masih rendah, seperti membaca Alquran dengan lancar sesuai kaidah tajwid dasar tanpa kesalahan.

Dia juga menyampaikan dalam survei tersebut ditemukan beberapa fakta yang menjadi tantangan bagi pihaknya.

"Misalnya, layanan pengajian Alquran di beberapa daerah tertentu ini, ada sebaigan yang mereka tidak mendapatkan akses terhadap layanan itu. Ini yang saya kira ada di daerah-daerah terisolir, daerah-daerah terpencil. Karena itu, tentu ini menjadi perhatian," pungkasnya. 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement