Ayat 3
مّٰكِثِيۡنَ فِيۡهِ اَبَدًا ۙ
Maakiseena feehi abadaa
Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Hukum Tajwid Ayat 3
مّٰكِثِيۡنَ = Mad thabi'i (mad asli), karena alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.
مّٰكِثِيۡنَ = Mad thabi'i (mad asli), karena ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.
اَبَدًا ۙ = Mad iwad, karena kalimat yang berbaris tanwin fathah diwakafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbuthoh, karena ta marbuthoh jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati.
Ayat 4
وَّيُنۡذِرَ الَّذِيۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا
Wa yunziral lazeena qaalut takhazal laahu waladaa
Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
Hukum Tajwid Ayat 4
يُنۡذِ = Ikhfa ausat, karena huruf nun mati bertemu dengan huruf dzal, cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf "M".
اللّٰهُ = Tafkhim, lafadz Allah dibaca tafkhim yaitu sebelum lam nya lafadz allah (lam jalalah) ada huruf yang berbaris fathah, cara membacanya lafadz allah dibaca tebal panjangnya 2 harakat.
وَلَدًا = Mad iwad, karena kalimat yang berbaris tanwin fathah diwakafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbutah, karena ta marbutah jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati.