Soal Usulan BPIH 2024 Rp105 juta, Partai Perindo: Sebaiknya Lebih Rasional dan Terjangkau
KETUA Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad menanggapi usulan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terkait usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1445 H/2024 sebesar Rp105.095.032,34 per jamaah.
Menurut Abdul Khaliq, kenaikan tersebut sangat tidak rasional dan memberatkan para calon jamaah haji. Pasalnya, BPIH tersebut naik sekira Rp15 juta jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Itu (kenaikan BPIH) sangat memberatkan calon jamaah dan memang kita belum tahu berapa nilai manfaat yang diberikan setiap jamaah untuk dianggap sebagai subsidi," kata Abdul Khaliq kepada wartawan, Selasa (14/11/2023).
Abdul Khaliq mengaku kenaikan BPIH merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Sejak tahun 2014, kenaikan BPIH disebutnya sangat signifikan meski sempat terjadi penurunan pada 2016.
Karena itu, Abdul Khaliq --yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) ini-- mengusulkan agar BPIH tahun 2024 tetap sama seperti 2023. Namun jika pada akhirnya harus dinaikkan, maka dengan nominal yang wajar dan tidak membebani jamaah.
"Kalaupun ada kenaikan harus yang rasional dan terjangkau oleh jamaah," tegasnya.
Apalagi, tambah dia, 2024 merupakan tahun politik. Dikhawatirkan, kenaikan tarif BPIH tersebut dapat menjadi objek dari opini politik.
"Saya kira ini perlu dipikirkan oleh wakil rakyat bersama pemerintah karena situasi ekonomi kita juga belum membaik 100 persen," ucap Abdul Khaliq –yang juga merupakan Ketua Umum DPP Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) ini.
