TATA cara wudhu Mazhab Maliki akan dibahas dalam artikel berikut ini. Wudhu adalah menyucikan anggota tubuh dengan air sebelum melaksanakan ibadah sholat.
Seorang Muslim diwajibkan bersuci dengan wudhu setiap akan melaksanakan sholat. Wudhu bisa diganti menggunakan debu jika ada alasan tertentu. Ini disebut dengan tayamum.
Dilansir Rumaysho.com, ditegaskan bahwa sholat tidak sah tanpa berwudhu. Dijelaskan dalam riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ
'Tidak ada sholat kecuali dengan thoharoh. Tidak ada sedekah dari hasil pengkhianatan'." (HR Muslim nomor 224)
Terdapat beragam penjelasan mengenai wudhu berdasarkan empat imam mazhab. Nah, berikut ini diterangkan tata cara wudhu Mazhab Maliki, sebagaimana telah Okezone himpun:
Imam Abu An-Naja Al 'Asymawi (wafat sebelum abad 10 H), seorang ulama bermazhab Maliki, dalam kitab matan-nya "Matan al-'Asymawiyyah" menjelaskan praktik wudhu dari sisi rukun dan sunnahnnya adalah sebagai berikut:
فَأَمَّا فَرَائِضُ الوُضُوْءِ فَسَبْعَةٌ: النِّيَّةُ عِنْدَ غَسْلِ الوَجْهِ، وَغَسْلُ اليَدَيْنِ إِلى الْمِرْفَقَيْنِ، وَمَسْحُ جَمِيْعِ الرَّأْسِ، وَغَسْلُ الرِّجْلَيْنِ إِلىالكَعْبَيْنِ، وَالفَوْرُ، وَالتَّدْلِيْكُ. فَهَذِهِ سَبْعَةٌ.لَكِنْ يَجِبُ عَلَيْكَ في غَسْلِ وَجْهِكَ أَنْ تُخَلِّلَ شَعْرَ لِحْيَتِكَ إِنْ كَانَ شَعْرُ اللِّحْيَةِ خَفِيْفًا تَظْهَرُ البَشْرَةُ تَحْتَهُ، وَإِنْ كَانَ كَثِيْفًا فَلاَ يَجِبُ عَلَيْكَ تَخْلِيْلُهَا، وَكَذَلِكَ يَجِبُ عَلَيْكَ في غَسْلِ يَدَيْكَ أَنْ تُخَلِّلَ أَصَابِعَكَ عَلَى المَشْهُورِ