Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Ibrahim Putra Rasulullah yang Wafat pada Bulan Syawal

Hantoro , Jurnalis-Sabtu, 27 April 2024 |15:27 WIB
Kisah Ibrahim Putra Rasulullah yang Wafat pada Bulan Syawal
Ilustrasi kisah wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pada bulan Syawal. (Foto: Freepik)
A
A
A

Dalam satu hadits dijelaskan:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR Bukhari) 

Hadits tersebut menjelaskan bahwa gerhana matahari atau bulan adalah murni fenomena alam yang menjadi tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala, tidak ada kaitannya dengan kelahiran atau kematian seseorang.

Saat peristiwa tersebut terjadi, umat Islam dianjurkan beribadah dengan sholat gerhana, berdoa, dan memperbanyak sedekah. Alasan kaum Muslimin dianjurkan berdoa saat terjadi gerhana adalah karena ketika terjadi sesuatu yang di luar kebiasaan (dalam hal ini gerhana) maka biasanya manusia akan lebih fokus mengingat Allah dan tidak sibuk memikirkan dunia. Dengan begitu doa mereka akan lebih mudah dikabulkan. (Syekh Ali Muhammad al-Qari, Mirqatul Mafatih, 2001: juz III, halaman 533) 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement