Kemudian, sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, termasuk sulit mengingat waktu dan tempat, terutama setelah mereka berpindah dari kampungnya. Solusinya, jamaah demensia perlu diberikan stimulasi kognitif.
Misalnya dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi, atau melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia. Setelah pasien pulih, tetap perlu pendampingan karena sewaktu-waktu bisa muncul terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi.
Bagi jamaah lansia sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji. Hal itu dapat memicu kelelahan ataupun terjadi dehidrasi akibat paparan cuaca panas di Arab Saudi.
“Jamaahmaah Lansia memang masih bisa kita cegah terjadinya demensia. Artinya, perlu mewaspadai gejala dimensia. Jangan sampai menimbulkan gejala disorientasi. Salah satu pencegahannya adalah dengan stimulasi kognitif. Caranya bisa dengan mengajak jemaah haji itu bercerita,” ujar dr Leks.
(Maruf El Rumi)