"Kulo niki sampun mboten ketingal nopo-nopo. Cuma pingin mriki (saya ini sudah tak bisa melihat apa-apa. Hanya ingin melihat ke sini/menjalankan ibadah haji, Red),” tandasnya.
Kisah jamaah haji Suroso dan Sukamti ini membuat Ketua Kloter SOC 9 Embarkasi Solo, Fauzan Bakhtiar, terharu. ”Kisah mereka sangat layak menjadi inspirasi kita semua,” ucapnya.
Keberangkatan Suroso memang terbilang lebih cepat dibanding jamaah reguler lain. Sebab, Kemenag RI memiliki kebijakan percepatan bagi para jamaah lansia dan disabilitas.
”Dan, diperbolehkannya Ibu Sukamti untuk mendampingi ayahnya, merupakan bagian dari fasilitasi yang diberikan,” tutupnya.
(Fahmi Firdaus )