Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ratusan Koper Jamaah Haji Tertinggal, Kemenag: Performa Garuda Indonesia Sangat Buruk!

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2024 |15:27 WIB
Ratusan Koper Jamaah Haji Tertinggal, Kemenag: Performa Garuda Indonesia Sangat Buruk!
Pesawat Garuda Indonesia/Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA – Sebanyak 120 koper milik jamaah haji Indonesia dan 11 kursi roda jamaah tidak terbawa saat penerbangan menggunakan Garuda Indonesia. Peristiwa ini dialami oleh penerbangan jamaah kloter 28 Embarkasi Solo (SOC 28).

Akibatnya, jamaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

“Ini bahkan tidak ada informasi dari Garuda. Padahal petugas haji pontang panting terus mencarinya. Belakangan kita tahu bahwa 11 kursi roda dan 120 koper itu tidak terbawa dan baru diterbangkan bersama pesawat yang memberangkatkan kloter 33 Embarkasi Solo atau SOC 33,” ujar Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, Rabu (24/5/2024).

“Ini jelas merugikan jemaah SOC 28. Garuda harus meminta maaf dan memberikan kompensasi langsung kepada jamaaah. Garuda harus segera melakukan perbaikan ke depan,” sambungnya.

Kementerian Agama kata dia mencatat masih terjadi sejumlah persoalan penerbangan Garuda Indonesia pada fase pemberangkatan jamaah haji ke Madinah.

Meski teguran tertulis sudah dilayangkan pada 16 Mei lalu, Kemenag merasa belum ada perbaikan layanan secara signifikan. Kemenag menilai manajemen Garuda Indonesia gagal dalam memberikan layanan terbaik kepada jamaah fase pemberangkatan yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024.

“Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan,” tegasnya.

“Kami melihat manajemen garuda gagal dalam memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji,” lanjutnya.

Sejumlah persoalan pada penerbangan jemaah haji Indonesia yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Potensi ini masih bisa bertambah jika tidak dimitigasi dengan baik karena masa penerbangan jemaah ke Tanah Suci masih akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang.

Pertama, kerusakan mesin pesawat. Kejadian ini terjadi di Embarkasi Makassar. Sayap kanan pesawat Garuda Indonesia mengeluarkan api pada saat take off penerbangan jemaah kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi Makassar UPG-05).

“Kondisi ini berdampak domino pada keterlambatan sejumlah penerbangan setelahnya,” ungkap Anna.

Kedua, keterlambatan penerbangan. Ontime performance (OTP) Garuda Indonesia juga sangat buruk. Kemenag mencatat, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement