KEMENTERIAN Agama mengimbau jamaah haji Indonesia 2024 wajib memperhatikan adab-adab ketika ziarah di Jabal Uhud. Diketahui bahwa selain Masjid Nabawi dan Raudhah, sejumlah tempat bersejarah juga menjadi target destinasi jamaah haji Indonesia di Kota Madinah.
Salah satunya yaitu area Jabal Uhud, mulai Masjid Syuhada Uhud, Jabal Rumma (tempat para pasukan pemanah saat Perang Uhud), hingga makam para syuhada Uhud.
Jabal Uhud menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi jamaah haji Indonesia selama di Madinah. Jabal dalam bahasa Indonesia diartikan bukit. Tempat ini menjadi sejarah peristiwa Perang Uhud antara tentara Islam yang dipimpin Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melawan kafir Quraisy.
Dikisahkan, Perang Uhud merupakan perang yang dipimpin langsung Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Perang ini diawali dari konflik bersenjata tersebab kekalahan kaum Quraisy dalam Perang Badar.
Dalam perang ini terdapat 70 sahabat, termasuk paman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Hamzah bin Abdul Muthalib, syahid di medan perang.
Selain memaknai dan mengambil sirah dari kisah Perang Uhud, ada beberapa adab yang patut dijaga saat berziarah di Jabal Uhud:
1. Gunakan kartu identitas dan gelang jamaah haji Indonesia
Jamaah haji Indonesia wajib mengenakan kartu identitas (ID card) yang biasanya dikalungkan di leher serta gelang. Dua perlengkapan ini sangat penting sebagai tanda pengenal jamaah haji Indonesia.
Hal tersebut untuk memudahkan petugas melacak identitas dan lokasi tempat jamaah menginap apabila terjadi hal-hal di luar rencana, seperti tersesat atau tertinggal dari rombongan.
2. Gunakan atribut rombongan
Selain batik haji Indonesia, jamaah biasanya juga mengenakan atribut berseragam dengan rombongan. Hal ini tentu saja memudahkan identifikasi jamaah ketika tertinggal dari rombongan.
3. Hindari berjalan sendirian
Jamaah haji Indonesia disarankan tidak berjalan sendirian atau terpisah dari rombongan. Hal ini penting agar tidak tersesat dan terpisah dari rombongan.
Selain itu, bisa untuk mencegah terjadinya hal-hal terburuk, seperti ditipu oknum penjual yang berada di area Jabal Uhud dan yang lain sebagainya.
4. Selalu melapor ke ketua rombongan saat ke toilet
Usahakan selalu melapor kepada ketua rombongan dan mengajak teman ketika ingin ke toilet, atau keperluan lain yang mengharuskan berpisah dari rombongan. Jamaah haji juga tidak disarankan untuk jalan sendirian saat ziarah.
5. Tidak doa dan dzikir dengan keras saat ziarah ke makam syuhada Uhud
Jamaah haji harus sadar bahwa saat ini sedang menjadi tamu di negara lain. Maka itu, sudah seharusnya tamu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan tuan rumah.
Sehingga jika ada aturan tuan rumah yang mungkin berbeda dengan kebiasaan di Tanah Air, maka sebaiknya diikuti dan tidak melawan.
Biasanya jika ada jamaah haji yang doa dan zikir dengan keras, penjaga makam syuhada Uhud akan menegur, bahkan tidak segan mengusir.
"Ya Hajj, mamnu' (tidak boleh)," tegas para penjaga seperti dikutip dari Kemenag.go.id.
6. Jangan mencoret-coret
Beberapa jamaah haji Indonesia terlihat meninggalkan beberapa coretan nama pada bebatuan di Jabal Rumma. Hal ini tentu dapat merusak keindahan situs sejarah Rasululullah Shallallahu alaihi wassallam dan para sahabat yang mulia.
Oleh karena itu, cukup tinggalkan kenangan doa-doa dan foto bersama. Hindari menuliskan nama, apalagi ditambahkan asal negara. Hal ini bukan hanya memalukan diri sendiri, namun juga merusak nama baik Indonesia.
"Mencoret-coret sangat dilarang, dan tidak ada manfaatnya bagi yang mencorat-coret," terang Syekh Salih penjaga makam syuhada Uhud.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)