MAKKAH – Senyum merekah di wajah Sajeriah (65) terlihat setelah dirinya melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah.
Sajeriah merupakan salah satu jamaah haji tunanetra yang berangkat tahun ini dari Kloter UPG-3 Embarkasi Makassar. Perempuan aasal Parepare, Sulawesi Selatan itu mendaftar haji sejak 2010 lalu.
"Haji dibiayai adik dan keluarga. Sampai Makkah, rasanya baik-baik saja, minta doa keselamatan dan sehat. Bisa-bisanya sampai di Makkah meski tunanetra. Bangga, saya juga bisa ke sini," kata Sajeriah di Makkah, Selasa (28/5/2024).
Sajeriah ingin membuktikan bahwa seorang tunanetra seperti dirinya bisa berhaji. Bahkan dia ingin mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram.
Kondisi mata Sajeriah sudah tidak melihat sejak umur 7 tahun karena penyakit cacar. Sajariah juga tidak memiliki suami dan anak. Dia juga pernah umrah beberapa tahun lalu bersama adiknya.
"Berdoa saya mau ke Makkah, walau nggak ada uangnya. Tuhan terima doaku. Kalau Tuhan menghendaki saya pergi meski saya buta, nggak ada apa-apanya, Tuhan menerima doaku dikasih kesempatan sembahyang di Tanah Makkah," ungkapnya.
Hafida Jufri, petugas kesehatan haji yang mendampingi Sajeriah mengatakan, Sajeriah saat ini dalam kondisi sehat.
"Walaupun ada keterbatasan tapi semangatnya untuk berhaji luar biasa. Nggak ada penyakit bawaan, saya input di siskohatkes, dia hanya bawa vitamin C dan minyak kayu putih, nggak ada obat lain," ujar Hafida.
Saat di Madinah, Sajeriah begitu semangat beribadah. Dia sering melaksanakan salat di Masjid Nabawi karena hotelnya dekat.
“Di Makkah dia juga mau sholat juga ke Masjidil Haram, tetapi karena kondisi hotel lumayan jauh jadi kami menyarankan sholatnya di musholla hotel saja,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )