Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dua Pekan Pemberangkatan Jamaah Haji, Kemenag Sebut Penerbangan Garuda Masih Sering Terlambat

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Selasa, 28 Mei 2024 |17:26 WIB
Dua Pekan Pemberangkatan Jamaah Haji, Kemenag Sebut Penerbangan Garuda Masih Sering Terlambat
Ilustrasi Kemenag sebut penerbangan Garuda Indonesia memberangkatkan jamaah haji masih sering terlambat. (Foto: Okezone)
A
A
A

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) kembali melakukan evaluasi atas kinerja maskapai pada dua pekan pemberangkatan jamaah haji Indonesia. Kemenag mencatat Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. 

Pemberangkatan jamaah haji sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Sampai 26 Mei 2024, tercatat sudah ada 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Garuda Indonesia memberangkatkan 152 kloter, sementara Saudia Airlines sebanyak 132 kloter. 

"Sampai 26 Mei, kami melihat Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. Dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau sekitar 39,47 persen," ungkap Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

"Sementara Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85 persen," imbuhnya. 

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie. (Foto: Humas Kemenag)

Ia melanjutkan, keterlambatan paling parah dialami jamaah haji Kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) akibat adanya kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan jamaah SOC-41.

Ini merupakan kloter terakhir dari Embarkasi Donohudan yang berangkat pada gelombang pertama, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. 

Keterlambatan SOC 42 juga berdampak pada perubahan jadwal SOC 43, bergeser hingga 17 jam dari rencana semula.

"Akibat mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 terlambat hingga 7 jam 10 menit. Ini jelas sangat lama dan menjadikan jamaah makin kelelahan," bebernya. 

Selain itu, ada 13 kloter dengan keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu sampai dua jam. Sementara yang di atas dua jam, ada tujuh kloter.

"Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit," lanjutnya.

Proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan. Saat ini tahap pemberangkatan jamaah haji memasuki musim puncak atau peak season.

"Ini tentu menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan. Kami minta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh agar problem keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diselesaikan dan tidak berkelanjutan," imbaunya.

Fase kedatangan jamaah haji gelombang kedua sudah berlangsung sejak 24 Mei 2024. Gelombang pertama sudah usai dengan 229 kloter dan 88.987 jamaah.

Pada fase gelombang kedua, ada 325 kloter dengan jumlah jamaah haji lebih dari 124 ribu. Pada penerbangan gelombang kedua, jamaah haji Indonesia dari berbagai embarkasi di Tanah Air akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Fase ini berlangsung hingga 10 Juni 2024. 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement