APA itu fiil amr? Fiil amr adalah salah satu bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang digunakan untuk memberikan perintah atau instruksi kepada lawan bicara (mukhathab).
Dalam kaidah nahwu shorof, fiil amr memiliki beberapa ciri khas dan aturan tertentu yang membedakannya dari bentuk kata kerja lainnya.
Dikutip dari laman Nahwu Shorof, dalam tata bahasa Arab, kata "fiil" berarti kata kerja atau perbuatan. Sedangkan kata "amr" berasal dari bentuk mashdar fiil "amara ya'muru" yang berarti perintah. Kata kerja ini mirip dengan kata kerja akhiran –lah dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan menurut ulama ahli nahwu, fiil amr memiliki pengertian segala kata kerja dalam bahasa Arab yang digunakan untuk memberikan perintah atau permohonan yang berkaitan dengan tindakan di masa yang akan datang.
Contoh kata kerja ini seperti kata اِجْلِسْ (duduklah), اِرْجِعْ (pulanglah), أُدْخُلْ (masuklah).
Ciri-Ciri Fiil Amr
1. Bentuk kata
Fiil amr biasanya dibentuk dari fiil mudhari (kata kerja bentuk sekarang/masa depan) dengan menghilangkan huruf mudhara'ah dan menambahkan hamzah washal di awal kata. Contoh: Dari kata يَضْرِبُ (dia memukul) menjadi اِضْرِبْ (pukullah).
2. Nun taukid
Fiil amr seringkali diakhiri dengan nun taukid (nun penegas) baik yang khafifah maupun yang tsaqilah. Nun taukid khafifah yaitu nun yang ringan pengucapannya; dan nun taukid tsaqilah, nun yang berat pengucapannya.
Contohnya seperti pada kata اِضْرِبَنَّ (pukullah dengan sungguh-sungguh) yang menegaskan perintah si pembicara.
3. Makna perintah mutlak
Fill amr juga dapat menunjukkan kata perintah mutlak meski tanpa disertai qayyid lainnya. Contohnya seperti kata خُذْ (ambillah), إِفْتَحْ (bukalah), تَعَلَّمْ (pelajarilah), dan أُكْتُبْ (tulislah).
Tanda Mabni Fiil Amr
Fiil amr merupakan kalimat yang memiliki mabni secara mutlak. Mabni sendiri merupakan kata yang tetap dan tidak berubah akhirnya sama sekali.
Fiil amr memiliki mabni secara mutak itu shahih menurut pendapat para ulama. Terdapat empat tanda mabni dalam fiil amr, yakni:
1. Mabni fathah
Fiil amr yang bertemu dengan nun taukid, baik tsaqilah atau khafifah.
2. Mabni sukun
Fiil amr yang berupa fiil shahih akhir, tidak disambung dengan wawu jamah, alif tasniyah, dan nun taukid.
3. Mabni terbuangnya huruf illah (hadzfu harfil illah)
Fiil amr yang membuat huruf akhirnya ketika berupa huruf illah yakni wawu, alif, dan ya.
4. Mabni terbuangnya huruf nun (hadzfu nun).
Fiil amr yang bertemu dengan wawu jamak, alif tasniyah, dan ya muannats mukhatabah.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai fiil amr dalam kaidah nahwu shorof bahasa Arab. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)