Saat penentuan lokasi Masjid Istiqlal, sempat ada perdebatan antara Bung Karno dan Wakil Presiden Bung Hatta. Bung Karno mengusulkan lokasi masjid di atas bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada tahun 1834 yang terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral, dan Jalan Veteran.
Sementara Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak di tengah-tengah umatnya yaitu di Jalan Thamrin yang ketika itu di sekitarnya banyak dikelilingi kampung-kampung. Kemudian Bung Hatta juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Hingga pada akhirnya, Presiden Soekarno memutuskan untuk membangun Masjid Istiqlal di lahan bekas benteng Belanda. Alasannya karena di seberangnya telah berdiri Gereja Katedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Gereja Katedral sendiri telah diresmikan sejak zaman Belanda yakni pada tahun 1901. Lalu pada 22 Februari 2023, diresmikan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang makin memperkuat harmoni antar dua agama itu di Indonesia.
Itulah penjelasan ringkas mengenai sejarah hubungan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berdampingan.
(Hantoro)