Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Niat Sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya: Tata Cara dan Keutamaannya

Aisha Ardhany Wahyuningtyas , Jurnalis-Jum'at, 06 Desember 2024 |09:07 WIB
Niat Sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya: Tata Cara dan Keutamaannya
Niat sholat jamak taqdim maghrib dan isya. (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Dalam situasi tertentu, seperti saat bepergian jauh (musafir), umat Islam diperbolehkan melaksanakan sholat dengan cara menjamak atau menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu. Salah satu bentuk jamak adalah Jamak Taqdim, yakni menggabungkan dua sholat dalam waktu shalat pertama. Contohnya, sholat Maghrib dan Isya dilaksanakan bersamaan di waktu Maghrib.

Niat adalah syarat sah dalam pelaksanaan shalat. Berikut adalah bacaan niat sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya:

Niat Sholat Maghrib:

“Usholli fardhol maghribi thalaathan raka’atin majmu’an ma’al isyaa’i taqdimon lillahi ta’ala.”

Artinya: "Saya niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak dengan Isya secara taqdim karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Isya setelah Maghrib:

“Usholli fardhol ‘isyaa’i arba’a raka’atin majmu’an ma’al maghribi taqdimon lillahi ta’ala.”

Artinya: "Saya niat sholat fardhu Isya empat rakaat dijamak dengan Maghrib secara taqdim karena Allah Ta'ala."

Tata cara pelaksanaan sholat jamak taqdim Maghrib-Isya:

Sholat Maghrib:

Laksanakan shalat Maghrib tiga rakaat seperti biasa.

Shalat Isya:

Setelah salam dari sholat Maghrib, lanjutkan dengan shalat Isya empat rakaat tanpa diselingi aktivitas lain.

Tidak Ada Adzan dan Iqamah Kedua:

Cukup satu adzan dan iqamah untuk kedua sholat tersebut.

Dalam melaksanakan sholat jamak taqdim, perlu dipahamu beberapa Syarat Sah yang harus dipenuhi, anatara lain:

1. Musafir: Perjalanan harus mencapai jarak minimal 80 km.

2. Niat Jamak Taqdim sejak awal: Niat menjamak sholat harus sudah ada saat memulai sholat pertama.

3. Dilaksanakan Berurutan: Sholat pertama (Maghrib) harus dilaksanakan sebelum sholat kedua (Isya).

Kemudahan menjamak sholat adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat-Nya, khususnya saat dalam perjalanan atau kondisi sulit. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

"Rasulullah SAW menjamak sholat di Madinah, bukan karena takut atau hujan, tetapi untuk memberi kemudahan kepada umatnya." (HR. Muslim)

Wallahualam

Sumber Referensi:

Kitab Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin al-Malibari

Hadits Riwayat Muslim

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement