JAKARTA - Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Lalu, kapan puasa ayyamul bidh dilaksanakan?
Soal pelaksanaan ayyamul bidh akan diulas dalam artikel ini. Istilah “Ayyamul Bidh” secara harfiah berarti “hari-hari putih,” karena pada malam-malam tersebut, bulan sedang berada dalam purnama dan memancarkan cahaya putih yang terang.
1. Dalil Anjuran Puasa Ayyamul Bidh
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: "أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Kekasihku (Muhammad) SAW berwasiat kepada tiga perkara (yaitu) puasa tiga hari tiap bulan, sholat dua rakaat Dhuha dan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan keutamaan besar dari puasa sunnah ini, karena Allah SWT melipatgandakan pahala kebaikan. Rasulullah bersabda :
بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang kau lakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR Bukhari-Muslim).
Dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari, seorang Muslim akan mendapatkan pahala setara dengan puasa selama 30 hari atau satu bulan penuh.
2. Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriah. Pada bulan ini, umat Islam dapat menunaikan puasa ayyamul bidh pada 13, 14, dan 15 Januari 2025. Karena mengikuti kalender Islam, tanggal ini dapat bergeser jika mengacu pada kalender Masehi.