JAKARTA - Isra Miraj merupakan peristiwa agung dalam sejarah Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Pada malam ini, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat lima waktu.
Ini merupakan malam istimewa dan diperingati dengan berbagai amalan dan doa khusus.
Malam 27 Rajab memiliki keutamaan tersendiri karena bertepatan dengan peristiwa Isra Miraj. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, doa, dan zikir pada malam ini sebagai bentuk penghormatan dan refleksi atas perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Dilansir dari laman NU Online, Kamis (16/1/2025), Malam 27 Rajab memiliki makna mendalam bagi umat Islam, karena menjadi malam terjadinya peristiwa agung Isra Miraj. Pada malam yang penuh berkah ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan meminta segala hajat kepada Allah SWT.
Kesempatan ini merupakan momentum yang tidak boleh dilewatkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri dalam kitab Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar.
مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ
Artinya: “Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi kebutuhannya dengan izin Allah.” (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman 38).
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْ
Artinya: “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”