Mengirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan amalan yang sangat dianjurkan, terutama di waktu-waktu mustajab seperti menjelang berbuka puasa.
صَلَّى اللَّهُ عَلَي مُحَمَّدٍ, صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shallallahu ‘ala Muhammad, Shallallahu ‘alayhi wa sallam
Artinya: Semoga Allah memberikan shalawat kepada Nabi Muhammad, Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepadanya (Nabi Muhammad).
Shalawat ini merupakan bentuk penghormatan dan doa kepada Nabi Muhammad ﷺ. Mengucapkan shalawat memiliki banyak keutamaan, seperti mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Da‘wahum fiha subhanaka Allahumma wa tahiyyatuhum fiha salam, wa akhiru da‘wahum ani alhamdu lillahi Rabbil ‘alamin.
Artinya: Seruan mereka di dalamnya ialah, "Mahasuci Engkau, ya Allah," dan salam penghormatan mereka ialah, "Salam (sejahtera)." Dan akhir doa mereka ialah, "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." (QS: Yunus :10)
Ayat ini menggambarkan keadaan penghuni surga yang selalu memuji dan bertasbih kepada Allah dengan penuh kedamaian. Jika mengacu pada ayat ini, bacaan yang lebih tepat adalah sesuai dengan yang ada dalam Surat Yunus ayat 10.
Mengamalkan doa, zikir, dan shalawat tersebut menjelang berbuka puasa tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memperkaya spiritualitas dan menambah pahala di bulan suci Ramadhan. Semoga kita semua dapat memanfaatkan waktu-waktu mustajab ini dengan sebaik-baiknya. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)