Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berbagi Cerita Bulan Puasa di Italia

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 09 Maret 2025 |19:33 WIB
Berbagi Cerita Bulan Puasa di Italia
Bulan puasa di Italia (foto: Ridha Bahrul Ulum)
A
A
A

Buka Bersama dan Tarawih di Masjid

Berada di lingkungan minoritas tak membuat semangat beribadah menurun. Berdasar hasil riset dari Pew Research Center, penduduk muslim di Italia kurang lebih sebesar 2,87 juta jiwa. Jumlah tersebut bisa dikategorikan cukup banyak apabila dibandingkan dengan penduduk Muslim di negara eropa lainnya. Namun, ketika kita sandingkan dengan total populasi di Italia yang mencapai 59 juta jiwa, hal itu berararti penduduk muslim hanya berada pada angka 4,86 persen saja. 


Beruntungnya, saya masih memiliki beberapa teman dari Bangladesh, India, dan Pakistan yang juga berpuasa. Kami biasanya pergi tarawih bersama di masjid kecil yang lokasinya berada tak jauh dari apartemen tempat kami tinggal. Di sini, mayoritas jamaah berasal dari kawasan Afrika dan juga Timur Tengah. Namun demikian, mereka sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat.

Buka Puasa di Italia

Pihak pengelola di masjid yang biasa kami datangi juga menyediakan makanan dan takjil gratis bagi jamaah yang ingin berbuka bersama. Menu yang biasanya dihidangkan biasanya berasal dari sajian-sajian khas Timur Tengah yang kaya rempah dengan porsi besar tentunya, mulai dari nasi biryani, nasi mandi, kurma, dan lain sebagainya. Sistemnya adalah ada satu loyang besar di tengah, kemudian kita duduk melingkar sekitar enam orang lalu menyantap buka bersama.

Makna Ramadhan di Tanah Perantauan

Terlepas dari fenomena sosial #KaburAjaDulu yang sedang hangat menjadi perbincangan di media sosial maupun kehidupan nyata, hidup merantau akan mengajarkan kita untuk mandiri dan tangguh terhadap segala tantangan yang dihadapi. Apalagi saat menunaikan ibadah puasa seperti sekarang ini, memberikan kesempatan kita untuk bisa lebih memaknai secara mendalam dari hikmah di bulan Ramadan. Puasa bukan hanya persoalan menahan haus dan lapar saja, melainkan juga bagaimana menjadi bentuk latihan untuk membatasi kenyamanan yang sudah selama berbulan-bulan sebelumnya dalam setahun kita nikmati secara cuma-cuma.

Dengan berpuasa di tanah perantauan juga bisa menjadi titik awal kita untuk menjalin hubungan baik sesama manusia dari lintas negara. Apapun alasan kita memilih untuk hidup merantau, entah itu urusan pendidikan atau pekerjaan, yakinlah pasti ada kesuksesan luar biasa yang sedang menanti kita di ujung sana. Perantauan tidak sekadar jarak dari kampung halaman, tetapi juga perjalanan menemukan diri sendiri. Ramadhan di negeri orang mengajarkan kita bahwa di setiap tempat akan selalu ada cara untuk merayakan kebersamaan dan menggapai keberkahan.


Penulis : Ridha Bahrul Ulum/Mahasiswa S2 Jurusan Management Engineering, University of Padua, PPI Italia
 

(Awaludin)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement