MADINAH - Di usia belia, Alya Laily Afifah telah menapaki langkah yang tak semua orang capai seumur hidup, yakni berhaji ke Tanah Suci. Istimewanya, Alya berkesempatan pergi haji tahun ini bersama kedua orangtua dan kakaknya.
Tidak hanya perjalanan spiritual, ini merupakan jawaban atas doa sang ayah yang diminta sejak dua dekade lalu. Lewat semangat muda, Alya bukan cuma menjalani rukun islam yang kelima, tapi juga bersiap menapaki langkah selanjutnya dalam hidup.
“Alhamdulillah, ada senang, ada sedihnya juga. Senangnya karena ini barang langka bisa ke sini bareng-bareng, bisa ibadah sama orangtua. Sedihnya karena adik-adik belum semua ikut,” kata Alya saat ditemui tim Media Centre Haji di Madinah.
Alya mengaku mendapatkan banyak bimbingan manasik haji dari sang ayah, Aep Ahmad. Hal itu membuat gadis Bandung ini percaya diri menatap ibadah haji tahun ini.
“Orangtua saya selalu ingatkan kalau ke sini itu bukan cuma jalan-jalan, tapi harus serius untuk ibadah,” ujar mojang berusia 19 tahun ini.
Ayah Alya, Aep Ahmad, memiliki mimpi besar dalam hidupnya. Ia bertekad beribadah haji bersama anak-anaknya, mimpi yang dicanangkannya sejak 2000.
Setelah menunggu lama, keinginan itu akhirnya tercapai. Aep yang tergabung dalam kloter 7 Embarkasi Kertajati, berangkat haji tahun ini bersama sang istri, Neng Nurjannah dan kedua anak perempuannya, Nasywa Raudhatul Azka (21) dan Alya Laily Afifah (19).
“Saya sudah niat, ingin anak saya bisa berhaji sebelum menikah. Karena ibadah haji itu ibadah fisik, lebih baik dilakukan saat masih muda dan kuat,” kata pria asal Kabupaten Bandung Selatan ini
Dalam jadwal awal, Aep seharusnya berangkat haji pada 2022. Namun, karena Covid-19, ia harus menunda mimpinya.
“Itu karunia dari Allah yang tak bisa saya ukur. Rasanya luar biasa bisa berhaji berempat,” kata Aep dengan mata berkaca-kaca.
Namun, Aep belum puas. Ia bertekad memberangkatkan haji adik dari Alya yang kini duduk di Sekolah Dasar suatu hari nanti
(Ramdani Bur)