JEDDAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mulai mempersiapkan petugas Daerah Kerja (Daker) Bandara untuk melayani jamaah haji Indonesia saat wukuf di Arafah. Petugas Daker Bandara tergabung ke dalam bagian Satuan Operasional (Satops) Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Kami memberikan sosialisasi dan penguatan kepada rekan-rekan Daker Bandara karena tahun ini mereka akan terlibat langsung sebagai bagian dari Satops Armuzna. Mereka akan membantu tugas-tugas layanan di Arafah,” kata Kepala Satops Armuzna sekaligus Kabid Perlindungan Jemaah Harun Arrasyid kepada tim Media Center Haji 2025 yang di dalamnya termasuk Okezone di Jeddah, Jumat (24/5/2025).
Berdasarkan struktur Satops Armuzna, petugas Daker Bandara bertanggung jawab terhadap layanan di Arafah. Sementara itu, petugas Daker Madinah dan Makkah akan bertanggung jawab di layanan Muzdalifah dan Mina.
Petugas wajib mengenali area tempat mereka bertugas. Sebab, pengenalan medan menjadi salah satu kunci keberhasilan di Arafah.
Rencananya pada 9 Dzulhijjah, semua jamaah haji dari seluruh dunia akan menjalani wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang mesti dijalani seluruh jamaah.
“Petugas harus paham betul lokasi dan titik-titik layanan. Mereka akan bertugas di tenda-tenda jamaah, memastikan akomodasi, katering, dan kenyamanan jemaah terjaga selama menjalani wukuf,” kata Harun.
Sistem pelayanan di Arafah mengalami perubahan tahun ini. Penyebabnya karena adanya delapan syarikah yang mengurusi layanan jamaah haji Indonesia tahun ini.
Nantinya, masing-masing syarikah membawahi sejumlah markaz (pos layanan), yang kini tidak lagi tersusun secara berurutan seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, Markaz muncul secara acak.
“Petugas harus tahu siapa pengelola syarikah, jumlah kapasitas jamaah di tiap markaz, dan bagaimana teknis koordinasi. Ini penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam penempatan jemaah,” tegas Harun.
Harun paham, butuh waktu agar seluruh petugas memahami tugas dan fungsinya saat puncak haji tahun ini digelar. Karena itu, sosialisasi dilakukan secara bertahap.
“Kami ingin memastikan setiap petugas memiliki pemahaman yang sama dan siap mendukung kelancaran ibadah wukuf jamaah. Semoga layanan kita bisa membantu jemaah menjalankan ibadah dengan tenang, aman, dan nyaman,” tutup Harun.
(Djanti Virantika)