Terkait syarikah, Hilman mengatakan akan melakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan kesiapan layanan haji di lapangan. Ia memastikan, keberadaan syarikah untuk menjamin layanan yang lebih baik bagi jamaah haji Indonesia.
“Insya Allah semua bisa dituntaskan. Setelah data dipastikan valid, kita akan masuk ke tahap pergerakan jamaah. Ada 221.000 jamaah yang harus diatur pergerakannya dalam waktu yang sangat singkat. Ini butuh penjadwalan yang detail dan ritme kerja 24 jam penuh. Tujuannya agar seluruh jemaah bisa diterima dan ditempatkan di Arafah sesuai alokasi yang telah ditentukan,” tutup Hilman.
Berdasarkan data SISKOHAT hingga Sabtu (24/5/2025) pukul 16.30 WIB, 140.921 jamaah haji Indonesia sudah bergeser ke Makkah. Jumlah ini akan terus bertambah sebelum puncak haji yang diprediksi jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025.
Sementara secara keseluruhan (termasuk yang masih di Madinah), 156.300 jamaah haji Indonesia sudah tiba di Arab Saudi. Jumlah itu merupakan 76,87 persen dari total 203.320 jamaah haji reguler Indonesia.
(Ramdani Bur)