Meskipun hanya Allah yang mengetahui siapa yang benar-benar mendapatkan predikat haji mabrur, Rasulullah SAW telah memberikan beberapa ciri sebagai pedoman umatnya. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan juga dicatat dalam Umdatul Qari oleh Imam Badrudin Al-Aini, Rasulullah SAW menjelaskan tiga tanda orang yang hajinya mabrur, sebagai berikut:
1. Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam)
2. Menebarkan kedamaian dan salam (ifsya’us salam)
3. Peduli terhadap sesama, seperti memberi makan kepada yang membutuhkan (ith’amut tha’am)
Dengan kata lain, haji mabrur tidak hanya diukur dari ritual ibadah yang sah, tetapi juga dari perubahan sikap dan kontribusi sosial setelah kembali dari Tanah Suci.
(Erha Aprili Ramadhoni)