Para ulama memiliki pandangan berbeda mengenai asal-usul penamaan "Asyura." Mayoritas ulama berpendapat, nama ini berasal dari kata ‘asyarah yang berarti "sepuluh," karena hari tersebut jatuh pada tanggal 10 Muharram. Namun, sebagian ulama lain berpendapat, Hari Asyura disebut demikian karena Allah SWT memberikan sepuluh kemuliaan atau sepuluh peristiwa penting pada hari tersebut.
Beberapa pendapat menyebutkan, Allah SWT menganugerahkan sepuluh momen istimewa kepada umat Islam. Hari Asyura adalah bagian dari momen tersebut. Kesepuluh kemuliaan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Bulan Rajab sebagai bulan yang dimuliakan.
2. Bulan Sya’ban yang diistimewakan seperti Nabi Muhammad SAW di antara nabi-nabi lain.
3. Bulan Ramadhan sebagai bulan terbaik di antara seluruh bulan.
4. Malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.
5. Hari Idul Fitri sebagai hari kemenangan.
6. Sepuluh hari pertama Dzulhijjah yang penuh keutamaan.
7. Hari Arafah, dengan puasanya yang menghapus dosa dua tahun.
8. Hari Idul Adha sebagai waktu mendekatkan diri kepada Allah.
9. Hari Jumat sebagai sayyid al-ayyam (penghulu hari).
10. Hari Asyura, dengan puasa yang menghapus dosa satu tahun sebelumnya. (Lihat: Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq Azza wa Jalla, Juz 2, hlm. 90-91).