Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Tiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu’awwidzat, yaitu bacaan perlindungan dari segala keburukan, termasuk gangguan jin dan sihir.
Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yūlad, Wa lam yakul-lahū kufuwan aḥad.
Artinya : “Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
Qul a’udzu birabbinnas. Malikin-nas. Ilahan-nas. Min syarril-waswasil-khannas. Alladzi yuwaswisu fi sudurin-nas. Minal-jinnati wannas.
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
Qul a’udzu birabbil-falaq. Min syarri ma khalaq. Wa min syarri gasiqin iza waqab. Wa min syarri-naffasati fil-‘uqad. Wa min syarri hasidin idza hasad.
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Diciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
(Erha Aprili Ramadhoni)