Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bacaan Hukum Tajwid dalam Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dan Cara Bacanya

Jovita Sheria Dennies , Jurnalis-Rabu, 06 Agustus 2025 |17:17 WIB
Bacaan Hukum Tajwid dalam Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dan Cara Bacanya
Bacaan Hukum Tajwid dalam Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dan Cara Bacanya (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Surat Al-Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Alquran. Surat ini terdiri atas 6 ayat. 

Surat Al-Kafirun termasuk golongan surat Makkiyah. Surat ini diturunkan di Makkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Umat Islam patut mengetahui hukum tajwid dalam Surat Al-Kafirun. Hal ini agar tidak terjadi kesalahan dalam membacanya. Terlebih, Al-Kafirun termasuk surat yang kerap dibaca saat menunaikan sholat. 

Berikut bacaan hukum tajwid Surat Al-Kafirun beserta cara bacanya, sebagaimana dihimpun Okezone pada Rabu (6/8/2025): 

1. Ayat Pertama

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ


Kul ya ayyuhal-kafirun

Artinya : “Katakanlah: “Wahai orang-orang yang kafir,”

Terdapat 4 jenis hukum tajwid, yaitu : 

* يٰۤاَ: Mad jaiz munfasil, karena huruf mad bertemu dengan hamzah pada kata berbeda, sehingga dibaca panjang antara 2 sampai 5 harakat.

* الْكٰفِرُ : Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan huruf qamariyah (kaf), dibaca dengan jelas. Pada huruf kaf berlaku mad thobi’i, karena kaf dengan fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.

* فرُوْن : Mad arid lissukun, karena wau sukun pertama huruf berharakat dhammah, berada di akhir kalimat. Dibaca panjang 2-6 harakat.

2. Ayat Kedua

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ


La a'budu ma ta'budun


Artinya : “Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah.”

Terdapat tiga hukum tajwid : 

* لَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena lam fathah diikuti alif dan bertemu hamzah pada kata berbeda, dibaca 2-5 harakat.

* مَا : Mad thobi’i, mim fathah bertemu alif, dibaca 2 harakat.

* بدُوْن : Mad arid lissukun, karena wau sukun didahului huruf berharakat dhammah dan berada di akhir, dibaca 2-6 harakat.

3. Ayat Ketiga

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ


Wa la antum 'abiduna ma a'bud


Artinya : “Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah.”

Mengandung enam hukum tajwid, antara lain:

* لَا أَ : Mad jaiz munfasil, lam fathah bertemu alif dan diikuti hamzah pada kata lain, dibaca 2-5 harakat.

* نْتُم : Ikhfa' aqrab, nun sukun bertemu ta’, dibaca samar dengan dengungan selama 3 harakat.

* بدُوْن : Mad thobi’i, wau sukun didahului huruf berharakat dhammah, dibaca 2 harakat.

* بُدُ : Qolqolah kubro, huruf dzal yang merupakan huruf qalqalah berada di akhir kalimat sehingga berhenti dengan pantulan suara.

 

4. Ayat Keempat

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ


Wa la ana 'abidum ma 'abattum


Artinya : “Aku pun tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah.”

Pada ayat keempat terdapat lima hukum tajwid, seperti:

* لَا أَ : Mad jaiz munfasil, lam fathah bertemu alif dan diikuti hamzah di kata lain, dibaca 2-5 harakat.

* عَا : Mad thobi’i, karena 'ain fathah bertemu alif, dibaca 2 harakat.

* بدٌ مَا : Idghom bigunnah, tanwin dhammah bertemu mim, mim dibaca dengan tasydid dan dengungan, setelah itu mad thobi’i pada mim fathah bertemu alif.

* بدْتُم : Idghom mutajanisain, dal sukun bertemu ta’, dal dimasukkan ke ta’, sehingga ta’ dibaca seperti tasydid.

5. Ayat Kelima

‎وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ


Wa la antum 'abiduna ma a'bud


Artinya : “Dan kalian tidak pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.”

Mengandung lima hukum tajwid, antara lain :

* لَا أَ : Mad jaiz munfasil, lam fathah diikuti alif bertemu hamzah pada kata berbeda, dibaca 2-5 harakat.

* نْتُم : Ikhfa' aqrab, nun sukun bertemu ta’, dibaca samar dengan dengungan.

* نْتُمْ عٰبِ : Idhar syafawi, mim sukun bertemu 'ain, dibaca jelas, lalu mad thobi’i pada 'ain bertemu alif, dibaca 2 harakat.

* عٰبِدُوْنَ : Mad thobi’i, fathah di atas 'ain dan wau sukun didahului dhammah, dibaca 2 harakat.

* مَا أَ : Mad jaiz munfasil, mim bertemu alif dan diikuti hamzah pada kata lain, dibaca 2-6 harakat.

* بدُ : Qolqolah kubro, dal qalqalah di akhir kalimat, dibaca dengan pantulan.

6. Ayat Keenam

‎لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ


Lakum dinukum wa liya din


“Agamamu untukmu, dan agamaku untukku.”

Mengandung empat hukum tajwid, yaitu:

* كمْ دِيْنـ : Idhar syafawi, mim sukun bertemu dal, dibaca jelas, kemudian mad thobi’i karena dal kasrah bertemu ya' sukun, dibaca 2 harakat.

* كمْ وَ : Idhar syafawi, mim sukun bertemu wau, dibaca jelas.

* دِيْن٠ : Mad arid lissukun, dal kasrah bertemu ya' sukun di akhir ayat, dibaca 2-6 harakat. Wallahualam
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement