Tugas kedua adalah sebagai مُبَشِّرًا (Mubasysyiran) pembawa kabar gembira. Rasulullah diutus untuk menyampaikan berita gembira kepada orang-orang mukmin dengan pahala yang berlimpah yang diberikan Allah atas ketaatan pada perintah Allah SWT. Tugas ketiga adalah نَذِيْرًاۙ (Nadziran) pemberi peringatan. Rasulullah diamanahi oleh Allah SWT untuk mengingatkan kepada orang-orang kafir bahwa siksaan Allah sangatlah mengerikan dan pedih.
Tugas Nabi Muhammad keempat adalah menjadi دَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ (Daiyan ilallah) penyeru manusia kepada Agama Allah. Maksud penyeru adalah menyeru kepada semua makhluk untuk menyembah Tuhan, Allah SWT. Kemudian tugas Nabi yang kelima adalah menjadi سِرَاجًا مُّنِيْرًا (Sirajan Muniran) cahaya penerang yakni kebenaran yang sangat jelas dan terang benderang. Kebenaran ini seperti sinar matahari yang tiada seorang pun mengingkarinya kecuali orang yang membangkang dan tidak mau tunduk kepada kebenaran.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Mengakhiri khutbah ini, khatib mengajak kepada jamaah untuk terus menguatkan cinta kepada Rasulullah sekaligus bisa memahami tugas Rasulullah untuk dijadikan rambu-rambu dalam menjalani kehidupan ini. Mari kita perbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad dengan menggelar peringatan Maulid Nabi sekaligus meneladani sikap Rasulullah dalam menegakkan kebenaran, menyebarkan kedamaian, serta menjadi cahaya bagi lingkungan sekitar.
Dengan menjadikan Rasulullah sebagai teladan hidup, kita berharap dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat serta termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat syafaat beliau kelak di yaumil akhir. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ