BAGIAN lain yang tak terpisahkan dari budaya yang telah dikembangkan selama berabad-abad di negeri Tiongkok adalah seni bela diri. Orang banyak mengenal Wushu dan Kung Fu, termasuk ratusan gaya bertarung lain. Masing-masing dari mereka terinspirasi oleh agama, filosofi, dan legenda China yang berbeda.
Namun, tahukah Anda seni beladiri Tiongkok Wushu ini memiliki sentuhan Islam? Beladiri ini tercipta dari keluarga Hui sendiri.
Salah satu filosofi tradisional adalah menyelaraskan energi internal dan eksternal untuk mencapai kesempurnaan fisik dan spiritual. Keluarga Hui merupakan kelompok etnis Muslim China, mendapat inspirasi dari tradisi Nabi Muhammad.
Baca Juga: Kisah Yacouba, Dianggap Gila Karena Dedikasikan Separuh Hidupnya Hijaukan Gurun Gersang
“Orang kuat bukanlah pegulat yang baik, orang yang kuat hanyalah orang yang mengendalikan dirinya ketika dia marah,” ungkapnya.
Seni bela diri Hui tercipta oleh anggota Hui dari perpaduan antara kepercayaan Islam dan tradisi China. Master besar baru lahir dan tidak lama mereka mencapai tingkat tertinggi Wushu. Seperti, beberapa master besar Hui berpengalaman dalam bidang bela diri Tiongkok, Ma Xianda dan Wang Zi-Ping.
Ma Xianda adalah salah satu Grandmaster Muslim dari generasi keenam keluarga seniman bela diri Hui yang terkemuka dan dari segelintir master yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam seni bela diri Tiongkok.
Beliau adalah salah satu yang pertama dan termuda saat menerima peringkat ini. Ma Xianda mulai dilatih ayah dan pamannya pada usia lima tahun. Grandmaster Ma belajar banyak gaya tradisional Wushu dan mempelajari tinju, gulat Mongolia (Shuaj Jian) dan pagar.
Selama karirnya dalam mengajar, ia diperkirakan telah memiliki murid sekitar 10.000, termasuk Zhao Chanjun dan Jet Li. Selain itu, lebih dari dua puluh siswa di antaranya mendapatkan gelar Wu Ying, Martial Hero.
Baca Juga: Janda-Janda Strong, Foto Nomor 4 Awas Lihatnya Gak Bakal Kuat!
Ini adalah gelar yang diberikan kepada atlet yang telah menempatkan lebih dari sekali di posisi tiga teratas di kejuaraan nasional China. Pada tahun 1980 ia menjadi pelatih seni bela diri dan koreografer kepala untuk film The Shaolin Temple, yang dibintangi Jetl Li. Kedua putranya adalah juara nasional juga. Itu lebih seperti warisan keluarga.
Grandmaster Wushu Muslim lainnya adalah Wang Zi-Ping. Selama hidupnya ia telah menghidupkan kembali gelar Singa Kung Fu China. Walaupun ayah dan kakeknya adalah seniman bela diri yang terkenal, tetapi menolak untuk mengajari Zi-Ping karena mereka tidak tidak ingin Zi-Ping megalami penderitan yang harus mereka alami.