Ketika Yashma kuliah di Australia, dia menentang gagasan soal agama sepenuhnya. Namun suatu ketika ia bertemu dengan seseorang muslimah bernama Warda.
Pada awalnya, Yashma ragu ia bisa berteman dengan Warda karena seorang muslimah yang taat. Dia berpikir, Warda akan menghakiminya jika mereka berteman baik.
Ternyata, prasangka Yashma salah. Warda tidak pernah menilainya buruk. Bahkan ia bisa memahami masalahnya dan menjelaskan hal-hal dari perspektifnya.
Suatu ketika Warda meminta agar Yashma mencoba memperbarui keyakinannya. Ia mengatakan, "Coba saja ini dan jika keimananmu kepada Tuhan tidak kembali setelah ini, maka kamu bisa terus menjadi ateis."
Lalu Yashma menuruti permintaan Warda yang memintanya beribadah. Saat itu Warda juga mengajarinya tata cara salat hingga memahami makna dari setiap bacaan salat.