Anggota Parlemen Minta Perempuan Muslim Copot Hijab, Ini Reaksi Keras Presiden Prancis

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Jum'at 18 Oktober 2019 14:53 WIB
Foto: Getty Image/Diambil dari BBC
Share :

WARGA Prancis diminta untuk tidak mendiskreditkan umat muslim atau perempuan berhijab. Selain itu muslim juga tidak boleh dihubung-hubungkan dengan terorisme.

Demikian reaksi keras Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagaimana dilansir dari BBC pada Jumat (18/10/2019). Ia bahkan memperingatkan warganya agar tidak memberi cap buruk kepada warga berhijab atau penganut agama Islam.

"Kita harus berdiri bersama dengan sesama warga negara," kata Macron dalam konperensi pers bersama dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Pernyataan ini dibuat setelah seorang perempuan Prancis menggugat seorang politisi sayap kanan yang mengkritiknya karena memakai hijab di tempat umum.

Dasar gugatan ini bermula saat seorang perempuan Muslim yang memakai hijab menemani anaknya studi tur ke parlemen lokal di Bourgogne-Franche-Comté di Prancis timur. Di sana ia menerima cercaan secara verbal, tepatnya di ruang sidang anggota parlemen.

Anakku Memelukku Lalu Menangis

Lebih lanjut, peristiwa di gedung parlemen itu terjadi pada Jumat 11 Oktober 2019. Saat debat parlemen berlangsung, seorang politikus dari partai berhaluan kanan, National Rally, yang dipimpin Marine Le Pen, melihat Fatima. Ia memerintahkan Fatima untuk mencopot hijabnya.

Kemudian seorang politikus, Julien Odoul, mengunggah kejadian ini di media sosial Twitter, dan akhirnya viral. Efeknya, unggahan mengenai peristiwa itu memicu demonstrasi di jalan dan menghidupkan lagi perdebatan nasional mengenai pemakaian hijab di Prancis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya